Prank di rumah sakit seringkali dianggap sebagai tindakan yang lucu dan menghibur, namun sebenarnya dapat memiliki dampak negatif yang serius, terutama terhadap reputasi rumah sakit tersebut. Pasien dan keluarganya mungkin akan kehilangan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit tersebut akibat ulah prank yang tidak bertanggung jawab.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tariq Shafi dan rekannya pada tahun 2020, prank di rumah sakit dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan pada pasien dan keluarganya. Hal ini dapat mempengaruhi proses penyembuhan pasien dan membuat mereka merasa tidak nyaman selama berada di rumah sakit. Selain itu, tim medis juga akan merasa terganggu dan tidak nyaman ketika harus menghadapi situasi prank yang tidak diinginkan, sehingga dapat mempengaruhi kinerja mereka dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.
Dampak negatif dari prank di rumah sakit juga dapat berdampak pada reputasi rumah sakit tersebut di mata masyarakat. Pasien dan keluarganya yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit akibat ulah prank dapat memberikan ulasan negatif dan merekomendasikan rumah sakit lain kepada orang-orang di sekitar mereka. Hal ini dapat mengurangi jumlah pasien yang datang ke rumah sakit dan merugikan reputasi rumah sakit tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, baik pasien, keluarga pasien, maupun tim medis, untuk memahami bahwa prank di rumah sakit bukanlah tindakan yang lucu dan menghibur, namun dapat memiliki dampak negatif yang serius. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga etika dan norma-norma yang berlaku di rumah sakit, diharapkan prank di rumah sakit dapat diminimalisir dan tidak lagi terjadi di masa mendatang.
Referensi:
Shafi, Tariq, et al. “The impact of prank calls on hospital staff and patients: A systematic review.” Journal of Hospital Administration 9.3 (2020): 18-23.